Cacing Laut Berpotensi Merevolusi Dunia Kedokteran

Cacing Laut Berpotensi Merevolusi

Cacing Laut Berpotensi Merevolusi – Pukul sepuluh malam adalah saatnya pasang surut. Waktu yang tepat untuk mencari organisme yang dapat merevolusi dunia kedokteran. Tepatnya, yang di cari adalah cacing yang di kenal dari laut Wadden. Nama latinnya : Arenicola Marina. Mahluk ini sudah menguni Bumi sejak 350 tahun. Diameternya sebesar jari tangan anak anak, dan panjangnya hingga 40 sentimeter.

Sebagaian pasien gawat darurat membutuhkan elemen yang berasal dari tubuh cacing laut dari kawasan Wattenmerr tersebut. Lebih tepatnya lagi : komponen dari darah cacing gelang pemakan pasir itu, yang memasok organ tubuh dengan oksigen, yaitu hemogoblin atau sel darah merah.

Yannick Le Meur adalah ahli transplantasi di Rumah Sakit Universitas Brest. Dia mengungkap, sejak 20 tahun mereka menunggu temuan baru, yang memperbaiki situasi organ tubuh. “Dulu kami tidak mendapatkannya, jadi ini sesuatu yang cukup besar”

Sementara ahli biologi kelautan Franck Zal mengatakan, awalnya peneliti lain menertawakan upaya timnya. Begitulah pengalamannya 25 tahun lalu. Franck Zal dan timnya melakukan penelitian atas bintang yang hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem

Salah satu Metodenya Lewat Transplantasi

“Saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana Arenicola Marina bernafas di antara pasang surut dan pasang naik?” Menurut Zal, dulu ini murni dari riset dasar, tepatnya pertanyaan seorang ahli biologi kelautan. Ketika melakukan penelitian, dia menemukan, cacing berhenti bernafas saat pasang surut. “Bintang ini hanya bernafas jika ada di bawah air”

Baca Juga : https://kopetnews.id/

Cacing Wadden, punya insang seperti ikan. Tapi saat pasang surut, cacing ini tidak mati kehabisan nafas, walaupun berhenti menghirup udara. Franck Zal mengatakan lebih jauh, dia fokus meneliti cacingnya dan menemukan molekul khusus. Molekul itu tidak berada di dalam sel darah merah, melainkan berenang bebas dalam darah. “Struktirnya sangat mirip sel darah merah manusia”

Sementara itu, di rumah sakit Universitas kedokteran di Brest, ahli transplantasi Yannick Le Meur meneliti keampuhan prepart dari cacing wadden.

Ia mengatakan, prepart itu sangat penting, karena bisa membawa oksigen ke dalam jaringan. Aplikasi pertamanya adalah pada cangkok organ tubuh. “Kita tahu, organ tubuh saat presedur pencangkokan perlu oksigen,” di tekankan Le Meur

Transplantasi oragan tubuh hanya salah satu kemungkinan aplikasi. Secara teoritis, sel darah merah dari cacing laut ini bisa di gunakan untuk kebutuhan medis apapun, saat tubuh kekurangan oksigen. Ani,asi menunjukkan bagaimana prosesnya. Di bandingkan dengan hemoglobin dalam sel darah manusia, molekuk dari cacing laut Wadden bisa mengangkut oksigen 40 kali lipat lebih banyak.

Selnya juga lebih kecil dari sel darah manusia. Sel ini bisa terus menerobos, jika saluran darah menyempit bahkan tersumbat. Kemungkinan wilayah aplikasinya, antara lain pada terapi stroke. Tapi juga pada luka yang sulit sembuh seperti pada diabetes atau kasus kekurangan oksigen pada Covid -19

Begitulah artikel Cacing Laut Berpotensi Merevolusi dunia kedokteran