Bisnis franchise sudah merajalela, orang-orang berlomba untuk mendapatkan keuntungan lebih dari bisnis tersebut. Contohnya saja Pak Goeru, selain menjadi guru biologi, ia juga menyambi menjadi tukang cukur rambut di sekolah. Keahlian ini ia dapat saat pernah bekerja di salon milik Mbak Susi.
.
Pak Goeru tidak mematok tarif untuk harga potong rambut, siswa diminta untuk membayar seikhlasnya. Tak jarang ia pun hanya membawa uang 5 ribu rupiah setiap harinya, kadang tidak sama sekali, karena uang jajan para siswa sudah habis untuk investasi trading online dan tidak mampu membayar biaya tarif potong rambut.
.
Walau begitu, Pak Goeru tetap semangat dalam menekuni usaha pangkas rambut di sekolah. karena ia berpegang teguh pada prinsip “uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang”.
Penulis : KN / Editor : Kopetnews.id